Lukisan (modern fine art)
(lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman )
Tema
: Lukisan “Perburuan Rusa”
Gaya : Naturalis
Teknik/bahan : Gambar ini di buat dengan menggunakan cat air yang di campurkan dengan
bahan lain di kanvas
Bentuk
: dua dimensi
lukisan Raden Saleh Syarif Bustaman (1807), pelopor
seni lukis modern di Indonesia yang berhasil menguasai gaya romantis yang lazim
di Barat pada abad ke-19. Corak lukisannya banyak beraliran Romantis dan
Naturalis. Aliran Romantisnya menampilkan karya-karya yang berceritera dahsyat,
penuh kegetiran seperti pada gambar nya tentang perkelahian dengan petarung.
Sedangkan gaya naturalisnya sangat jelas nampak dalam melukis potret ini. .karya ini bertema
“Perburuan Rusa”, 1846, cat minyak, kanvas.
Apresiasi :karya
ini menggambarkan orang yang sedang berburu rusa ,corak dan warnanya sangat
menarik yaitu dengan gaya realistis dan di ambil dari kehidupan nyata.
Lukisan
(lukisan karya Chusin)
Tema
: wanita suprealis
Gaya : naturalis
Teknik atau bahan : cat minyak di atas kanvas
Bentuk : tiga dimensi
Chusin lahir di Bandung
tahun1949, seorang pelukis yang pernah belajar seni di studio Rangga Gempol
milik Barli dan mengawali melukis dengan gaya realis. Tahun 1970 ia mengubah
gaya realisnya ke gaya ekspresif, namun pada tahun 1988 ia kembali ke gaya
awalnya semenjak pindah ke Bali. Salah satu karyanya “Waiting” dibuat tahun
1994 dengan cat minyak di atas kanvas.Pada Tema lukisannya ini menggambarkan
tentang wanita superrealis (naturalis) dan juga unsur-unsur Bali sering
mengilhaminya seperti hiasan dan lambang.
Apresiasi :
lukisan ini sangat menarik dengan perpaduan warna yang bagus dan ekspresi dari
dua gadis dalam gambar melukiskan gaya naturalisme dari seorang penari.
Lukisan
(lukisan karya
Dullah )
Tema : “Woman”
Gaya : realis-naturalis
Teknik/bahan : cat minyak di atas kanvas
Bentuk : tiga dimensi
Dullah (1919) dikenal sebagai pelukis yang sering mendampingi
presiden RI pertama bila melakukan kunjungan kenegaraan ke daerah-daerah dan
dikesempatan itulah Dullah melakukan kegiatan melukis. Dullah memiliki
kecendrungan melukis sosok wanita, seperti karya lukisannya yang bertema
“Woman” yang dilukis pada tahun 1974 dengan cat minyak di atas kanvas. Dilihat
dari tampilan karyanya, Dullah melukis dengan corak atau gaya realis-naturalis,
yaitu berkesan nyata pada sosok sorang wanita.
Apresiasi : lukisan
ini berkesan nyata sosok wanita desa dalam kehidupan bermasyarakat pada umumnya
, gambar ini (naturalis) .
Patung
Tema : Patung Satria gatot Kaca
Gaya : realis - Naturalisme
Teknik/bahan : pahatan batu
Bentuk : tiga dimensi
Patung Gatotkaca yang megah ini
dibangun pada tahun 1993 .Diambil dari cerita Mahabarata, dimana dalam cerita
tersebut Gatotkaca dikisahkan sebagai ksatria yang gagah perkasa dan pemberani,
anak dari Bimasena, salah satu dari ksatria Panca Pandawa. Ia dikenal sebagai
ksatria yang ahli terbang dan bertanggungjawab pada pertahanan udara serta
memberi perlindungan bagi keselamatan kerajaan Pandawa.
Maksud
pendirian patung ini adalah dalam rangka usaha terus memperindah kawasan
sekitar Bandar Udara. Patung ini juga dipercaya dapat memberikan perlindungan
spiritual dan keamanan
Apresiasi : patung ini sangat berkesan pada sisi
bentuknya yang sangat menyerupai kuda asli
dengan temanya patung kesatria gatot kaca dengan bentuknya yang realis-naturalisme..
Patung
Tema : Patung Dewa
Wisnu
Gaya : Realis -naturalis
Teknik/bahan : batu yang di pahat
Bentuk : tiga dimensi
Patung ini
berlokasi di Bukit Unggasan. Karya masterpiece Bali I Nyoman Nuarta. Saat ini
dikembangkan sebagai taman budaya
Patung tersebut
berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pelindung, mengendarai
burung Garuda. Diambil dari cerita “Garuda & Kerajaannya” dimana rasa
bhakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan
akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Patung ini dibangun dengan ketinggian 140 meter, diproyeksikan untuk mengikat tat ruang dengan jarak pandang sampai dengan 20 km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua hingga Tanah Lot. Patung Garuda Wisnu Kencana ini merupakan simbol dari misi penyelamatan lingkungan dan dunia.
Apresiasi
: patung ini menggambarkan patung
dewa wisnu pada kepercayaan orang hindu. Dengan bentuknya yang realis-naturalis
semakin membuat patung ini terkesan mirip dengan dewa wisnu.
Patung
Tema :
patung tiga mojang
Gaya : realis-naturalis
Tenik/bahan : batu yang di pahat
Bentuk : tiga dimensi
Patung TIGA MOJANG yang telah menjadi
icon Kota Harapan Indah dan merupakan karya seniman kondang asal
Bali yaitu
Nyoman Nuarta . Patung ini mempunyai tinggi 17 meter dengan bentuk tiga
orang perempuan yang memakai gaun panjang.patung ini di buat untuk untuk
mempercantik pintu masuk Perumahan Harapan Indah, sekaligus untuk menjadi
penanda suatu wilayah atau ikon. Beliau juga menyebutkan bahwa patung ini untuk
melestarikan budaya tanah sunda. Inilah wujud dari kecintaan beliau terhadap
budaya Sunda di Bekasi ini.
Apresiasi : Patung di atas menggambarkan tiga dewi dengan gaya realis- naturalis yang dapat
memperindah suatu wilayah dengan bentuknya yang mempesona(realis-naturalis)






Tidak ada komentar:
Posting Komentar